TUY6TSY9Gpr9TfC5GfY7TfW6TY==

Jejak Karier Ricky Siahaan: Dari Stepforward hingga Menjadi Ikon Metal di Seringai

Ricky siahaan seringai

Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Ricky Siahaan, gitaris andal sekaligus salah satu pendiri band Seringai, menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 19 April 2025, usai menjalani tur di Tokyo, Jepang. Kepergiannya menyisakan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan rekan-rekan band, tetapi juga bagi seluruh penikmat musik rock dan metal di Tanah Air. Di balik sosoknya yang tenang dan bersahaja, Ricky menyimpan dedikasi panjang yang menjadikannya salah satu figur penting dalam skena musik independen Indonesia.

Awal Mula: Stepforward dan Semangat Hardcore

Perjalanan musikal Ricky dimulai dari band Stepforward di akhir 90-an. Band ini dikenal sebagai salah satu pelopor musik hardcore modern di Jakarta. Dengan sound yang agresif dan lirik yang sarat makna sosial, Stepforward langsung mendapat tempat di hati para penggemar musik bawah tanah. Di band ini, Ricky mulai menunjukkan karakteristik permainan gitarnya: lugas, padat, dan penuh energi.

Kiprahnya bersama Stepforward tak hanya mengasah kemampuan musikal, tetapi juga memperkuat visinya terhadap komunitas musik yang mandiri dan solid. Semangat kolektif inilah yang kemudian terus ia bawa hingga akhir hayatnya.

Membentuk Seringai: Lahirnya Legenda Baru

Tahun 2002 menjadi titik balik penting dalam karier Ricky. Bersama Arian13 (vokal), Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bass), ia mendirikan Seringai—sebuah band yang memadukan unsur rock n’ roll klasik dengan energi metal dan hardcore.

Seringai bukan hanya band, tapi pernyataan sikap. Lewat rilisan seperti High Octane Rock, Taring, hingga Seperti Api, Seringai berhasil mengisi ruang yang kosong di kancah musik keras Indonesia. Ricky, dengan permainan gitar riff-driven yang khas, menjadi nyawa dari banyak lagu mereka. Ia bukan sekadar pengiring, tapi arsitek nada yang menggerakkan massa di setiap konser Seringai.

Di Balik Panggung: Produser dan Penggerak Komunitas

Tak puas hanya sebagai gitaris, Ricky juga aktif di balik layar. Ia terlibat dalam proses produksi, manajemen band, dan sering menjadi jembatan antara musisi independen dengan media maupun label. Dedikasinya pada musik lokal begitu besar. Ia kerap berbagi panggung dengan band-band baru, memberi ruang bagi talenta muda, bahkan tak ragu memberikan dukungan moril maupun teknis di balik layar.

Sebagai figur publik, Ricky juga dikenal vokal menyuarakan isu-isu sosial. Ia percaya musik bisa menjadi alat perubahan, dan Seringai adalah medianya.

Kepergian yang Meninggalkan Jejak Abadi

Ricky Siahaan meninggal dunia di usia 48 tahun, namun warisannya akan terus hidup. Ia telah menanamkan semangat keberanian, kejujuran, dan integritas dalam bermusik. Tak hanya bagi fans Seringai, tapi bagi seluruh pelaku dan pencinta musik keras Indonesia.

Rest in power, Ricky. Musikmu akan terus menggeram, bahkan setelah senyap.

Komentar0

Tulis Komentar

Type above and press Enter to search.